PEREKONOMIAN INDONESIA SESI 2 PENGANGGURAN TERBUKA PADA TINGKAT PENDIDIKAN UNIVERSITAS


PEREKONOMIAN INDONESIA SESI 2
PENGANGGURAN TERBUKA PADA TINGKAT
PENDIDIKAN UNIVERSITAS

A. Pengertian Pengangguran.
Sebelum masuk ke pembahasan utama, maka perlu diketahui dahulu mengenai pengertian / definisi dari pengangguran itu sendiri.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Dalam pengertian lain juga disebutkan bahwa pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dari prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja.
Perhitungan tingkat pengangguran tersebut dapat di rumuskan sebagai berikut :

Tingkat Pengangguran= Jumlah Penganggur/Jumlah Angkatan Kerja×100%

Rumus_Tingkat Pengangguran

B. Jenis Pengangguran Menurut Kategori dan Faktor Penyebabnya.
Jenis pengangguran dapat di kelompokkan sesuai kategori dan faktor penyebabnya, yaitu sebagai berikut :
1. Pengangguran Menurut Kategorinya.
a) Pengangguran Terbuka, yaitu orang yang tidak mempunyai pekerjaan. Orang ini saat sedang mencari pekerjaan, mengalami pemutusan hubungan kerja, maupun menganggunr secara permanen karena berbagai sikap.
b) Pengangguran Terselubung / Setengah Pengangguran, yaitu ornga yang saat ini sudah bekerja namun jumlah jam kerjanya kurang dari standar yang berlaku atau kurang dari 35 jam perminggu.
2. Pengangguran Menurut Faktor Penyebabnya.
a) Pengangguran Struktural, yaitu pengangguran yang terjadi akibat ketidakmampuan pencari kerja memenuhi persyaratan formal yang ditetapkan penerima kerja, seperti tingkat pendidikan atau keterampilan yang rendah, ataupun kemampuan khusus untuk bidang pekerjaan tertentu.
b) Pengangguran Friksional, yaitu jenis pengangguran yang terjadi akibat adanya friksi atau ketidaksesuain antara pencari kerja atau orang yang bekerja dengan penerima kerja. Friksi biasa berupa perbedaan visi, kendala waktu, maupun hambatan medan atau geografis, sehingga pancari kerja mundur dan menjadi pengangguran sukarela.
c) Pengangguran Musiman, yaitu pengangguran yang terjadi atau muncul pada musim atau saat-saat tertentu saja, seperti usai masa panen ke saat musim tanam yang memerlukan waktu. Pengangguran jenis ini tidak mendapatkan penghasilan selama masa menunggu.
d) Pengangguran Siklus, pengangguran ini terjadi akibat terjadinya perubahan siklus ekonomi global yang menyebabkan sempitnya lowongan kerja yang tersedia.

C. Dampak Dari Pengangguran.
Pengangguran berdampak pada ketiadaan pendapatan yang menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah “pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

D. Pengangguran Pada Tingkat Pendidikan Terakhir.

Sebelum masuk pada pembahasan mengenai tingkat penganggur yang memiliki pendidikan terakhir universitas, disini penulis akan memaparkan data dari Badan Pusat Statistik, mengenai tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh “penganggur” pada Februari 2011.
Jumlah pengangguran pada Februari 2011 mencapai 8,1 juta orang atau 6,80 persen dari total angkatan kerja. Secara umum Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung menurun, dimana TPT Februari 2011 sebesar 6,80 persen turun dari TPT Agustus 2010 sebesar 7,14 persen dan TPT Februari 2010 sebesar 7,41 persen.
Jika dibandingkan keadaan Agustus 2010 TPT pada hampir semua tingkat pendidikan cenderung turun, kecuali TPT untuk tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,38 persen dan 0,27 persen.
Pada Februari 2011, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Diploma menempati posisi tertinggi, yaitu masing-masing sebesar 12,17 persen dan 11,59 persen. TPT dengan tingkat pendidikan Universitas mengalami penurunan yang signifikan dari 14,24 persen pada Februari 2010 menjadi 9,95 persen pada Februari 2011. Hal ini diduga akibat penerimaan Pegawai Negeri Sipil dalam setahun terakhir didominasi mereka yang berpendidikan tinggi. Berikut adalah tabel datanya :

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2009–2011 (persen)

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2009 2010 2011
Februari Agustus Februari Agustus Februari
SD Ke Bawah 4,51 3,78 3,71 3,81 3,37
Sekolah Menegah Pertama 9,38 8,37 7,55 7,45 7,83
Sekolah Menegah Atas 12,36 14,50 11,90 11,90 12,17
Sekolah Menegah Kejuruan 15,69 14,59 13,81 11,87 10,00
Diploma I/II/III 15,38 13,66 15,71 12,78 11,59
Universitas 12,94 13,08 14,24 11,92 9,95
Jumlah 8,14 7,87 7,41 7,41 6,80

Sedangkan untuk data mengenai tingkat penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkannya untuk semua golongan pendidikan, mengalami kenaikan jika dibandingkan keadaan Februari 2010, kecuali untuk jenjang pendidikan SD ke-bawah turun sebesar 190 ribu orang (0,34 persen).
Pada Februari 2011, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih mendominasi yaitu sebesar 55,1 juta orang (49,53 persen), sedangkan jumlah pekerja dengan pendidikan tinggi masih relatif kecil. Pekerja dengan pendidikan Diploma hanya sebesar 3,3 juta orang (2,98 persen) dan pekerja dengan pendidikan Sarjana hanya sebesar 5,5 juta orang (4,98 persen). Berikut adalah tabel datanya :

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2009–2011
(juta orang)

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2009 2010 2011
Februari Agustus Februari Agustus Februari
SD Ke Bawah 55,43 55,21 55,31 54,51 55,12
Sekolah Menegah Pertama 19,85 19,39 20,30 20,63 21,22
Sekolah Menegah Atas 15,13 14,58 15,63 15,92 16,35
Sekolah Menegah Kejuruan 7,19 8,24 8,34 8,88 9,73
Diploma I/II/III 2,68 2,79 2,89 3,02 3,32
Universitas 4,22 4,66 4,94 5,25 5,54
Jumlah 104,49 104,87 107,41 108,21 111,28


E. Pengangguran Pada Tingkat Pendidikan Universitas.

Setelah penjelasan mengenai pengangguran pada bagian sebelumnya, dan sesuai dengan “Judul Utama”, yaitu mengenai Pengangguran Terbuka Pada Tingkat Pendidikan Universitas, maka pada bagian ini akan dijelaskan lebih mendalam mengenai pengangguran pada penganggur yang memiliki pendidikan terakhir universitas.
Menurut sebuah berita di “VIVANEWS.COM” yang bersumber dari Badan Pusat Statistik, menunjukkan bahwa pengangguran pada tingkat pendidikan terakhir Universitas khususnya S-1, mencapai lebih dari 1,2 Juta Sarjana yang Jadi Penganggur. Pengangguran sarjana atau lulusan universitas ternyata tertinggi di Tanah Air dibandingkan dengan lulusan lain.
Badan Pusat Statistik merilis, per Februari 2010, angka pengangguran terbuka mencapai 8,59 juta orang. Sebanyak 1,22 juta orang atau 14,24 persen di antaranya adalah sarjana.
Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, jumlah pengangguran sarjana meningkat dibandingkan dengan posisi tahun-tahun sebelumnya. Data BPS memperlihatkan, pada Februari dan Agustus 2009, pengangguran sarjana masing-masing hanya 12,94 persen dan 13,08 persen.
Kenapa sarjana banyak menganggur? Rusman mengatakan, itu karena sarjana banyak yang pilih-pilih pekerjaan. “Latar belakang orangtua mereka biasanya kaya, sehingga malu kalau bekerja sebagai buruh panggul,” kata Rusman di Kantor BPS, Jakarta, Senin 10 Mei 2010.
Karena itulah, banyak sarjana yang menganggur. Sedangkan lulusan lain seperti SD hingga SMA, tetap bekerja, meski pada pekerjaan apapun. SD hingga SMA mau bekerja apa pun karena tidak ada pilihannya. “Mereka ini harus kerja kalau tidak makan apa, itulah sebabnya, tingkat pengangguran kecil,” (Kepala BPS_Rusman Heriawan).
Dalam rilis BPS per Februari ini mencatat jumlah pengaguran terbuka berdasarkan riwayat pendidikan tertinggi ditempati oleh pendidikan diploma I/II/III yang mencapai 15,71 persen dari 8,59 juta pengagguran. Sementara untuk pengangguran lain dengan angka pengangguran total 8,59 juta pengagguran masing-masing adalah lulusan universitas 14,24 persen, SMK 13,81 persen, SMA 11,9 persen, SMP 7,55 persen, dan SD ke bawah 3,71 persen.

Sumber :
1. Badan Pusat Statistik
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=06&notab=4
http://www.bps.go.id/getfile.php?news=849
2. Wikipedia Ensiklopedia Bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran
3. Organisasi.org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia
http://organisasi.org/pengertian-pengangguran-dan-jenis-macam-pengangguran-friksional-struktural-musiman-siklikal
4. AnneAhira.com
http://www.anneahira.com/jenis-jenis-pengangguran.htm
5. Vivanews.com
http://bisnis.vivanews.com/news/read/150011-pilih_pilih_kerja__1_2_juta_sarjana_nganggur

4 responses to “PEREKONOMIAN INDONESIA SESI 2 PENGANGGURAN TERBUKA PADA TINGKAT PENDIDIKAN UNIVERSITAS

    • Wahh masih ada yg kurang ya?
      butuh perbaikan nih, di tulisan selanjutnya..
      Terima kasih atas kritik dan kunjungannya. 🙂

Tinggalkan Balasan ke faldy Batalkan balasan