Jika aku menjadi wirausahawan


Jika aku menjadi wirausahawan
A. Apa itu Wirausaha?
Sebelum saya bercerita mengenai “Jika aku menjadi wirausahawan”, alangkah baiknya kita mengenal dahulu mengenai “Apa itu Wirausaha?”.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan
Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa :
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Menurut Suryana (2006), pada hakekat ada 6 (enam) hal penting kewirausahaan sebagai berikut yaitu :

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer, 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

B. Menjadi Seorang Wirausahawan
Menjadi seorang wirausahawan atau wiraswasta adalah profesi atau cita-cita yang cukup banyak diimpikan oleh banyak orang. Tidak terkecuali para lulusan atau calon lulusan sebuah perguruan tinggi, termasuk saya sendiri selaku penulis.
Umumnya mereka lebih tertarik berwirausaha dibandingkan menjadi pekerja swasta atau negeri, karena ingin memiliki kebebasan dalam mencari penghasilan dengan tanpa tuntutan pekerjaan dari perusahaan. Apabila lebih dirinci kembali, umumnya alasan mereka tertarik menjadi seorang wirausaha adalah karena tertarik dengan manfaat yang bisa didapatkan apabila menjadi wirausaha. Seperti yang telah dikatakan Sarosa (2006), manfaat berwirausaha adalah sebagai berikut :

1. Potensi Penghasilan Tak Terbatas.
Penghasilan yang didapat dapat sangat besar bahkan tidak terbatas tergantung dari kinerja dan pengelolaan usaha yang dilakukan.

2. Memaksimalkan Kemampuan.
Ide-ide kreatif ataupun kemampuan yang lain seperti menjual, bernegosiasi, dan lain sebagainya dapat dengan maksimal dilakukan.

3. Bebas Mengatur Ritme Kerja.
Wirausahawan dapat mengatur sendiri waktu kerja, bahkan bila usaha tersebut mengambil tempat di rumah.

4. Sikap Mental yang Mandiri.
Sikap mental yang kuat dan mandiri sering sekali sangat dibutuhkan pada saat usaha sedang menghadapi masalah yang berat, sehingga wirausahawan dituntut untuk dapat mengambil tindakan secara cepat dan tepat.

5. Kepuasan dan Keberhasilan.
Keberhasilan menghasilkan sesuatu dengan usaha sendiri akan menimbulkan perasaan puas sehingga menimbulkan motivasi tersendiri bagi pengusaha untuk terus menerus menjadi yang terbaik.
Apabila melihat sosok atau tokoh-tokoh para pengusaha sukses ternama atau menyimak kisah-kisah sukses mereka, umumnya orang-orang yang tertarik dengan berwirausaha (termasuk saya sendiri), khususnya mereka yang masih sangat baru berminat masuk ke dunia wirausaha akan tergiur atau terkagum-kagum dengan apa yang telah mereka dapatkan dari hasil berwirausaha.

Namun pada kenyataannya hasil yang didapatkan tersebut, bukanlah sesuatu yang didapatkan secara “Instan” dan mudah, melainkan membutuhkan pengorbanan dan kerja keras.
Berikut ini adalah beberapa hal yang umumnya dirasakan para wirausaha ketika bekerja keras demi mencapai keberhasilan dalam berwirausaha :

1. Pengorbanan Personal.
Pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan memerlukan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
Mendedikasikan penuh waktunya di usahanya agar usahanya segera ke tahap tumbuh kemudian ingin segera normal. Pada saat itu orang di tuntut untuk membangun sebuah sistem, bangunlah sistem usaha yang sesuai dengan bisnis yang dijalankan dan biarkan sistemnya bekerja. Di saat sistem telah bekerja dengan baik di situlah seorang wirausaha bisa menikmati waktu bebas yang lebih banyak .

2. Beban tanggung jawab yang besar.
Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personil maupun pengadaan dan pelatihan.
Sangat lumrah apabila dikatakan demikian, bagaimana tidak seorang pengusaha di tuntut untuk bisa mengatur semua yang berkaitan dengan bisnisnya, sukses atau jatuhnya sangat bergantung pada pemilik usaha. Kepiawaian business owner menjadikan kunci utama suksesnya usaha yang di jalani. Jangan takut dengan resiko ini, karena hal tersebuat bisa dipelajari sembari proses bisnis berjalan. Hadapi tantangan bisnis yang ada di depan, taklukanlah maka kesuksesan besar akan menunggu anda di depan mata.

3. Beban pikiran yang berat.
Wajar apabila resiko dan permasalan yang muncul dalam bisnis yang di jalani menjadikan timbulnya beban pikiran yang sangat berat, karena awalnya permasalahan harus diselesaikan sendiri menurut pemikirannya. Dalam hal ini apabila seorang pengusaha merasa tidak mampu menyelesaikan masalahnya maka yang dilakukan adalah harus bisa mengkonsultasikan masalah bisnisnya pada rekan bisnis yang lebih senior atau jasa konsultan bisnis. Agar problem yang di hadapi segera teratasi.

4. Pada saat awal memulai bisnis harus berhemat.
Hal ini sangat penting karena mengingat bisnisnya baru start-up atau baru mulai, sehingga diperlukan sikap hemat untuk menjaga kelangsungan bisnisnya. Menjadi wirausahawan harus cermat mengatur keuangan bisnis anda, jangan terlalu banyak menambah asset konsumtif, akan semakin baik apabila asset produktif yang di perbanyak, sehingga hal tersebut membantu sumber penghasilan bagi usaha anda.

5. Kecilnya Margin keuntungan dan kemungkinan gagal.
Karena wirausaha menggunakan keuangan yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka profit margin yang diperoleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.
Memang pada awal mula memulai atau merintis bisnis akan dirasakan suatu ketidakpastian hasil yang diperoleh. Namun semua nya bisa diatasi, seorang wirausaha harus bisa menganalisa usaha yang sudah berjalan seperti apa, kemudian akan didapat faktor-faktor yang perlu diperbaiaki.
Maka perbaikilah sistem tersebut seiring dengan berjalanya waktu ikutilah prosesnya, dari situ banyak hal yang dapat dipelajari sehingga bisa digunakan untuk meminimalisir resiko usaha yang dijalani kemudian mengubahnya menjadi keuntungan yang harus bisa dicapai.
Untuk menjadi seorang wirausaha yang berhasil, seorang wirausaha harus memiliki karateristik “Seorang Wirausaha”. Meredith, et al. (1995) menggambarkan profil atau karakteristik seorang wirausaha adalah seperti pada tabel dibawah ini :

Karakteristik seorang wirausaha

Untuk menjadi seorang wirausaha yang baik dan berhasil, tidak terlepas dalam menjaga etika berwirausaha. Etika tersebut harus dipegang teguh oleh seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya.
Seorang wirausaha tidak boleh menghalalkan berbagai cara untuk mengembangkan dan memajukan usahanya. Dan seharusnya ia mematuhi norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Oleh karena itu, dikenal adanya etika dalam berwirausaha yang terdiri dari :

1. Kejujuran.
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur, baik itu dalam ucapan maupun tindakannya sehingga konsumen dan mitra kerja dapat memercayainya.

2. Bertanggung jawab.
Seorang pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kewajibannya. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya terbatas pada usahanya, tetapi juga kepada para pendukungnya yaitu karyawan, masyarakat, dan pemerintah.

3. Menepati janji.
Seorang pengusaha dituntut untuk mampu memenuhi segala yang dijanjikannya kepada pihak lain karena hal inilah yang menjadi dasar kepercayaan orang lain kepadanya.

4. Disiplin.
Seorang pengusaha diharuskan untuk selalu berdisiplin di dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bidang usahanya karena hal ini akan memberi suatu nilai lebih di mata konsumen dan mitra kerjanya.

5. Taat hukum.
Pengusaha harus selalu patuh terhadap peraturan yang berlaku, baik yang berkenaan dengan masyarakat maupun dengan pemerintah. Karena apabila ia melanggar hukum akibatnya adalah berkurangnya rasa hormat dan kepercayaan konsumen dan mitra kerja terhadapnya.

6. Suka membantu.
Secara moral pengusaha harus sanggup membantu pihak yang memerlukan bantuan. Hal ini akan menimbulkan suatu rasa simpatik atau segan di lingkungan masyarakat sekitar.

7. Berkomitmen dan menghormati pihak lain.
Pengusaha harus berkomitmen atau berpegang teguh pada segala yang dijalankannya serta menghargai komitmen pihak lain. Hal ini akan membuat pihak lain menghargainya juga.

8. Mengejar prestasi.
Pengusaha yang sukses harus berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin. Dengan demikian, akan terus lahir inovasi-inovasi dan ide-ide kreatif yang dapat digunakan dalam mengembangkan dan memajukan bidang usahanya.

SUMBER :
1. Modul Entrepreneurship Through Website, LePMA Universitas Gunadarma
2. Keuntungan dan Kerugian berwirausaha.
http://joxyt.blogspot.com/2013/08/keuntungan-dan-kerugian-berwirausaha.html
3. Kelebihan dan Kekurangan Menjadi Wirausaha di Banding Pegawai
http://www.nicothemarketer.com/tag/perbandingan-antara-wirausahan-dan-pegawai/
4. Bagaimana Etika Berwirausaha?
http://www.promagmulia.com/konsultasi/detail/636/bagaimana-mendapatkan-peluang-bisnis-yang-baik-di-tengah-persaingan-usaha-yang-cukup-ketat-seperti-sekarang-ini

Tinggalkan komentar